Postingan

🧸Menang Atau Kalah, keep comeback stronger🌾

Hidup ini adalah soal perjuangan dan perlombaan. Soal persaingan. Tanpa persaingan, tidak akan ada perubahan. Karena kita akan berada di zona nyaman: tidak ada yang mengganggu, dan tidak ada tolok ukur atau benchmark yang menjadi acuan dan pengawasan kinerja kita. Namun, dalam perlombaan itu sendiri yang terpenting bukanlah soal menang atau kalahnya. Karena dalam perlombaan, sudah pasti akan ada yang menang, dan juga ada yang akan kalah. Tidak mungkin semuanya menang kan? Hal terpenting dari perlombaan adalah jiwa kompetisi itu sendiri: berjuang untuk menjadi yang terbaik, walau apapun hasilnya. Jadi, kalah itu adalah hal yang biasa dalam sebuah perlombaan. Iya kan sahabat online, atau iya dong? Karena esensi dari sebuah perlombaan itu adalah berjuang. Berjuang untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pencapaian pribadi kita sebelumnya; untuk menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya. Prinsipnya, kita harus tumbuh dan berkembang menjadi insan dan pribadi yang lebih baik, setiap har

Mengenal Diri Sendiri

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Namun pada faktanya, masih ada sebagian manusia yang tidak bisa menggunakan kesempurnaan itu secara benar. Sehingga tidak sedikit membuat manusia lena dengan kehidupan dunia semata, sehingga lupa untuk apa tujuan utama diciptakannya. Hakikatnya manusia adalah makhluk moral. Setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan non sosial dan non personal. Agar manusia bisa mengembangkan dirinya sesuai tahap kehidupan yang Allah berikan. Hingga manusia tumbuh menjadi individu dewasa dan memiliki lingkungan sosial, yang dalam perjalanannya manusia memiliki keinginan dan kebutuhan hidup.  Berdasarkan hal tersebut, disinilah letak titik point' kehidupan bagi manusia untuk bisa membentuk dirinya menjadi manusia yang mampu mengenal siapa dirinya. Karena dengan mengenali siapa dirinya, maka manusia mampu tumbuh menjadi manusia yang memiliki moral.  Sebab nilai manusia terletak pada kepribadiannya, bukan pada pangkat, jabatan, gelar, kekayaa

🥀Perang Melawan Diri Sendiri

Sifat maupun akhlak tercela yang dimiliki seseorang bisa mendatangkan dosa. Dan demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian. Seseorang yang terlalu mengikuti hawa nafsu akan berakhir dengan merugi dan bahkan celaka. Tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat nantinya. Artinya, tatkala hawa nafsu sudah menjadi sesuatu yang harus diikuti, maka sesungguhnya manusia itu telah mengalami kekalahan. Tentu mereka tidak merasakan bahwa dirinya sedang kalah perang, sebab akalnya berusaha untuk memberikan pertimbangan, namun nafsunya tidak berhasil dikendalikan.   Sehingga anggota tubuhnya secara sadar ataupun tidak, digerakkan untuk sesuatu hal yang bertentangan dengan kaidah moral. Oleh karena akal tidak mencukupi itu, maka matilah hati nuraninya sebagai manusia. Yang lebih ironisnya lagi, mereka tidak menyadarinya sama sekali.  Sebenarnya Allah telah menurunkan piranti lain dalam hidup manusia, sebagai penjaga bagi dirinya sendiri, yaitu agama. Dimana telah diatur di dalamnya, bagaimana

Dimanakah Letak Kebahagiaan Itu

Mau bahagia! Cari kaya, tenar, kekuasaan, atau sehat dulu? Jawaban apa yang anda pikirkan?  Butuh siapa dan apa, agar hatimu bahagia. Yakin cuma butuh si dia, yakin cuma butuh tenar dan kaya, yakin hanya dengan kekuasaan, yakin juga dengan sehat.  Ah, coba kita lihat👇 "YOU BECOME WHAT YOU BELIEVE" Inspiring banget ini..... 🌷 Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api. 🌾 Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis. 🍓 Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri. 🌺 Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis. 🌽Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Peran